Friday, November 9, 2012

Kisah Legenda Lagu Love Rollercoaster

Love Rollercoaster merupakan sebuah lagu yang diciptakan Ohio Player pada 1975. Kala itu lagu ini sangat populer. Di dalam lagu ini, ternyata terdapat keanehan, yaitu adanya suara lain yang tidak ada hubunganya dengan lirik lagu. Kalian dapat mendengarkan suara aneh ini pada menit 2:30, dan suara tersebut dapat terdengar dengan jelas. Setelah diselidiki, suara tersebut adalah suara dari jeritan seorang wanita yang menurut kabar sedang dibunuh.

Berikut kisahnya tentang jeritan tersebut...

***

Ohio Player menginginkan cover album yang menarik untuk album terbaru mereka dan mereka berhasil menyewa seorang model cantik untuk berpose sebagai cover album mereka. Di dalam konsepnya, sang model memegang sebotol madu dan membiarkan madu tersebut menetes ke dalam mulutnya dengan sendok. Namun, selama pemotretan, mereka memiliki sebuah kendala yaitu dalam momen sebuah madu yang menetes di mulutnya, ternyata madu tersebut terlalu kental dan sangat sulit untuk meleleh, kemudian agar madu tersebut cepat meleleh dan menetes, para anggota dari manajemen Ohio Player telah memanaskan madu agar terlihat cepat mencair sehingga akan menetes lebih mudah. Sayangnya, mereka memanaskan madu itu terlalu panas dan ketika sang model meneteskan madu itu ke mulutnya, ternyata mulutnya terbakar, karena madu itu terlalu panas untuknya. Dan sang model mendapat luka yang sangat serius di bibirnya dan luka tersebut tidak bisa menghilang dan membekas sehingga menjadikanya cacat permanen, dan tragis ia tidak mendapatkan pekerjaan lagi dari dunia model karena terdapat bekas luka di mulutnya.

Beberapa waktu kemudian setelah pemotretan selesai, di dalam studio Ohio Player sedang menjalani sebuah rekaman lagu terbaru mereka yang berjudul "Love Rollercoaster. Saat mereka sedang melakukan sebuah rekaman, tiba-tiba saja Sang Model yang telah menjadi cover mereka, masuk ke dalam studio dengan lancang dan memasang wajah murka, dan ia mengancam akan menuntut pihak Ohio Player ke pihak kepolisian karena mereka telah membuat cacat di mulutnya. Kemudian sang model tersebut memasuki ruang kontrol musik rekaman untuk bertemu dengan Manajer Ohio Player. Selama mereka melakukan rekaman lagu, sang Manajer diduga telah berargumentasi dengan sang model melalui kekerasan dan akhirnya Manajer tersebut telah menikamnya dengan menggunakan pisau sampai sang model tersebut menghembuskan nafas terakhir di dalam ruangan kontrol musik, sehingga Jeritan dari sang model tersebut telah berhasil terekam di dalam soundtrack lagu Love Rollercoaster.[]

0 komentar